Minggu, 15 Juli 2012

Persimpangan

Kasih, pernahkah kau berada di 2 persimpangan? Persimpangan yang sangat menyulitkan dirimu untuk memilihnya. Persimpangan yang sangat tidak kita ketahui akan sampai titik mana kita menujunya.

Ya, persimpangan. Aku telah berada di 2 persimpangan yang menyulitkan diriku. Celakanya, aku tak bisa memilih aku harus kemana. Jangankan memilih, membayangkan dari setiap resiko yang ada disetiap persimpangan saja aku tak bisa.

Akhirnya, ku pilih salah satu persimpangan yang banyak dipilih orang-orang. Aku telusuri tiap jalan dipersimpangan itu berharap aku bertemu sosok dirimu. Hari demi hari aku berjalan menelusurinya tapi aku tidak juga menemukan dirimu.

Aku berhenti. Aku lelah. Aku sedih. Aku menangis sebisa aku menangis. Aku kecewa. Kenapa tidak dapat segera menemukan dirimu? Dan bagaimana aku kembali ke persimpangan awal untuk memilih persimpangan satu lagi yang kemungkinan ada dirimu? Aku harus bagaimana? Aku mengadu pada Tuhan. Aku menangis pada Tuhan. Tuhan yang bisa membantuku. Aku meronta dalam kesepian berharap kau datang dan temani hari sepiku tapi kau tak kunjung datang.

Aku menyesal mengikuti apa kata mereka yang berkata "Ini untuk kebaikanmu" meskipun akhirnyaa aku menyadari hanya diriku yang mengetahui apa yang terbaik untukku. Sekuat apapun aku mengikuti arus persimpangan yang telah ku pilih, itu malah membuatku semakin sakit dan terluka.

Tuhan, hanya Engkaulah yang dapat membantuku. Hanya Engkaulah yang dapat mengembalikan semuanya. Aku hanya manusia biasa yang sudah berusaha sekuat mungkin, yang sudah berdoa kapan pun itu waktunya tapi kembali pasrah pada jalan-Mu Tuhan.

Tuhan, hanya Engkaulah yang tau apa isi hatiku, apa pintaku dan apa inginku. Dekatkanlah ia padaku Tuhan. Serumit apapun itu jalannya kalau memang Ia untukku, dekatkanlah. Tapi jauhkanlah Ia kalau memang bukan untukku tanpa rasa sakit hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar